
JAKARTA - Kinerja wasit di ajang Super League hingga pekan ketujuh menuai sorotan. Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, menilai performa wasit belum sesuai harapan, meski sudah menunjukkan kemajuan dibanding musim sebelumnya.
Menurut Ogawa, keputusan tepat yang diambil wasit sejauh ini mencapai 89 persen. Persentase ini masih berada di bawah target ideal 95 persen, yang menjadi ekspektasi PSSI untuk menjaga kualitas pertandingan.
"Musim lalu di Liga 1, keputusan tepat wasit juga 89 persen, 11 persennya tidak tepat. Itu belum sesuai ekspektasi kami," kata Ogawa kepada wartawan dalam acara “Refereeing Workshop for Media” di GBK Arena, Jakarta, Rabu.
Baca JugaJude Bellingham Raih Penghargaan Pemain Inggris Terbaik 2024/2025
Upaya Peningkatan dan Edukasi Wasit
Ogawa menegaskan bahwa peningkatan kualitas wasit menjadi fokus utama PSSI. Mereka berupaya melalui edukasi, workshop, dan evaluasi berkala agar persentase keputusan tepat dapat naik di sisa musim ini.
“Makanya kami masih harus meningkatkan ini. Untuk Super League musim ini, persentasenya hampir sama, 89 persen. Kami yakin akan mencapai 90, 91, hingga 93 persen,” ujarnya.
Selain Super League, kinerja wasit di Liga Championship (dulu Liga 2) sedikit lebih baik. Ogawa mengungkapkan, statistik kepemimpinan di kasta kedua menunjukkan perkembangan positif meski masih ada ruang untuk perbaikan.
Peran VAR dalam Meminimalisasi Kesalahan
Video Assistant Referee (VAR) menjadi instrumen penting untuk mendukung keputusan wasit utama. Ogawa menekankan bahwa VAR harus berani mengintervensi saat terjadi kesalahan yang jelas.
“Misalnya, wasit memberi penalti padahal pemain melakukan diving. VAR dapat memperbaiki keputusan itu. Mereka harus percaya diri, tapi jangan terlalu sering campur tangan,” jelasnya.
Ogawa menambahkan, koordinasi antara wasit utama dan VAR harus lebih baik. Hal ini untuk memastikan keputusan lapangan tetap adil dan transparan, sekaligus meminimalkan kontroversi selama pertandingan.
Kepercayaan diri wasit utama dan VAR menjadi kunci. Ogawa menekankan, edukasi tidak hanya soal teknik dan aturan, tetapi juga mental dalam mengambil keputusan di bawah tekanan pertandingan.
Dampak pada Kompetisi dan Klasemen
Performa wasit berdampak langsung pada jalannya Super League. Keputusan yang akurat membantu menjaga kompetisi tetap adil, sekaligus meningkatkan kepercayaan pemain, pelatih, dan penonton terhadap integritas pertandingan.
Saat ini, Borneo FC memimpin klasemen Super League dengan 18 poin dari enam laga. Mereka unggul enam poin dari pesaing terdekat, PSIM Yogyakarta, yang menempati posisi kedua.
Meski demikian, Ogawa menegaskan bahwa kualitas wasit harus sejalan dengan kompetisi yang semakin kompetitif. Keputusan yang konsisten menjadi faktor penting untuk menjaga kualitas permainan, terutama menjelang pekan-pekan berikutnya.
PSSI terus menekankan pentingnya kerja sama antara wasit, VAR, dan tim pelatih. Evaluasi berkala serta pelatihan berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan akurasi keputusan, sekaligus meminimalkan kontroversi yang dapat mempengaruhi jalannya Super League.
Dengan fokus pada edukasi, pengembangan mental wasit, dan pemanfaatan teknologi VAR secara tepat, Ogawa optimistis kualitas kepemimpinan wasit akan meningkat. Hal ini menjadi harapan agar pertandingan Super League tetap adil dan menarik bagi penonton serta stakeholder.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Manfaat BPJS Kesehatan: Perlindungan Lengkap Melalui Program JKN Nasional
- Kamis, 02 Oktober 2025
Update Harga Sembako Jogja Hari ini, Bawang Merah Naik, Telur Ayam Turun
- Kamis, 02 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kemhan Salurkan Jutaan Vitamin dan Obat untuk SPPG Jakarta
- 02 Oktober 2025
2.
Waspada Pancaroba, BMKG Prediksi Hujan Lebat Hingga Oktober
- 02 Oktober 2025
3.
Menikmati Kuliner dan Panorama Indah Danau Toba
- 02 Oktober 2025
4.
Menikmati Kuliner Lezat dan Suasana Asri Bawen
- 02 Oktober 2025
5.
Persib Bandung Raih Kemenangan Perdana di ACL
- 02 Oktober 2025