
JAKARTA - Langkah awal penambangan di Tambang Emas Pani, Gorontalo, menjadi katalis kuat bagi pergerakan saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS). Saham emiten ini melesat tajam sejak perdagangan dibuka, menandai antusiasme investor atas proyek tambang multidekade tersebut.
Pada Kamis, 2 Oktober 2025, saham EMAS dibuka menguat ke Rp4.010 per lembar dan sempat menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) Rp4.750. Hingga pukul 10.22 WIB, saham mencatat kenaikan lebih dari 23% ke level Rp4.950, mendekati auto reject atas (ARA), sehingga kapitalisasi pasar EMAS mencapai lebih dari Rp80 triliun.
Presiden Direktur MGR, Boyke P. Abidin, menegaskan bahwa first mining menjadi tonggak penting bagi perusahaan dan pemangku kepentingan. “First mining adalah fase awal yang menandai dimulainya kegiatan penambangan, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pelindian, pengolahan, dan produksi emas,” ujar Boyke.
Baca Juga
Tambang Emas Pani: Sumber Emas Multidekade
Tambang Emas Pani, yang berlokasi di Desa Hulawa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, memiliki cadangan lebih dari 7 juta ounces emas. Tambang ini dirancang sebagai tambang terbuka dan dikembangkan secara bertahap oleh anak usaha MGR yang menangani operasi, fasilitas pengolahan, dan infrastruktur pendukung.
Pada tahap awal, MGR mengandalkan metode pengolahan heap leach dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun, menargetkan produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun. Tahap berikutnya mencakup pembangunan fasilitas pengolahan carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton bijih per tahun, yang akan diperluas menjadi 12 juta ton bijih pada 2030.
Ketika kedua fasilitas beroperasi penuh, gabungan kapasitas heap leach dan CIL diperkirakan mencapai 19 juta ton bijih per tahun. Potensi produksi emas puncak bisa menyentuh 500.000 ounces per tahun, menjadikan Tambang Pani sebagai salah satu tambang emas primer terbesar di kawasan Asia Pasifik.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Boyke menekankan bahwa proyek ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberi manfaat luas bagi masyarakat Gorontalo. “Proyek ini akan menciptakan lapangan kerja, peluang usaha baru, dan meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.
Keberadaan Tambang Pani diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo. Dengan prinsip Good Mining Practices dan standar Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tinggi, manfaat pembangunan tambang diharapkan bisa dirasakan secara berkelanjutan.
Selain kontribusi ekonomi, proyek ini juga membuka peluang bagi industri pendukung, mulai dari logistik, peralatan pertambangan, hingga sektor jasa dan perdagangan lokal. Pertumbuhan ekonomi di sekitar lokasi tambang diharapkan meningkat seiring bertambahnya aktivitas produksi dan investasi.
Lompatan Saham EMAS
Respon pasar terhadap first mining langsung terlihat pada pergerakan saham EMAS. Investor optimistis bahwa tahap awal penambangan menandai momentum untuk pertumbuhan jangka panjang. Saham yang baru tercatat di BEI pada 24 September 2025 ini menunjukkan tren positif sejak perdagangan perdana, dan first mining menjadi pemicu kenaikan signifikan.
Kenaikan harga saham ini tidak lepas dari prospek produksi emas yang berkelanjutan dan dukungan fundamental proyek yang jelas. Investor menilai MGR memiliki rekam jejak manajemen proyek yang solid, sehingga risiko operasional bisa diminimalkan.
Boyke menyatakan bahwa fase awal ini hanyalah permulaan. Setelah heap leach menghasilkan emas pertama, perusahaan akan fokus pada pengembangan fasilitas CIL, memperkuat kapasitas produksi, dan memastikan operasi berjalan efisien serta ramah lingkungan.
Target Produksi dan Strategi Jangka Panjang
Produksi emas pertama dari fasilitas heap leach ditargetkan tercapai pada kuartal I-2026. Dalam jangka panjang, MGR berencana mengoptimalkan gabungan kapasitas heap leach dan CIL untuk mencapai potensi produksi maksimum.
Strategi ini bukan hanya untuk memenuhi permintaan pasar, tetapi juga menegaskan posisi MGR sebagai pemain utama di industri pertambangan emas Indonesia. Dengan cadangan emas yang melimpah dan umur tambang multidekade, perusahaan dapat menjamin keberlanjutan produksi dalam jangka panjang.
Boyke menambahkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mematuhi regulasi lingkungan dan sosial yang ketat. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan penambangan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat sekitar dan lingkungan tetap terjaga.
Katalis Positif bagi Investor dan Daerah
Dengan first mining, MGR tidak hanya menarik minat investor domestik dan internasional, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi pengembangan ekonomi lokal. Proyek ini diharapkan meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak, royalti, dan kontribusi sosial perusahaan.
Selain itu, keberadaan tambang menciptakan ekosistem baru bagi pengembangan usaha lokal. Pelaku UMKM dapat menyediakan jasa logistik, peralatan penunjang, hingga kebutuhan konsumsi bagi pekerja tambang. Hal ini membuka peluang ekonomi tambahan bagi masyarakat di sekitar lokasi tambang.
Boyke menegaskan kembali bahwa keberhasilan proyek ini bergantung pada prinsip pertambangan yang bertanggung jawab. Dengan menerapkan standar ESG yang tinggi, MGR berkomitmen menciptakan dampak sosial dan ekonomi positif yang berkelanjutan.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
5 Minuman Korea Ini Bantu Kulit Awet Muda Alami
- 03 Oktober 2025
2.
3.
4.
5.
Teknologi Satelit T-Mobile Buat WhatsApp dan Maps Tetap Aktif
- 03 Oktober 2025